Individu merupakan satu kesatuan dari aspek fisik/jasmani dan psikis/rohani/jiwa yang tidak dapat dipisahkan. Adapun fisik/jasmani merupakan aspek yang bersifat kasat mata, konkrit, dapat diamati, dan tidak kekal. Sedangkan psikis/rohani/jiwa merupakan aspek yang sifatnya abstrak, immaterial, tidak dapat diamati, dan kekal.
Para filosof klasik kemudian mengembangkan perenungannya dan sampai pada kesimpulan bahwa jiwa itu dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Plato (427-347 SM) seorang filosof tersohor membagi jiwa menjadi tiga aspek kekuatan yang di kenal dengan istilah pendekatan "trikhotomi" (tiga dalam satu), yaitu :
1. Pikir atau kognisi berlokasi di kepala,
2. Kehendak berlokasi di dada, dan
3. Keinginan berlokasi di perut.
Karena menariknya perenungan tentang jiwa manusia itu, maka pengkajian terus menerus dilakukan. Pada perkembangan berikutnya, seorang filosof terkenal yang merupakan salah satu murid plato yaitu Aristoteles (384-322) mengemukakan hasil perenungannya tentang pembagian jiwa yang agak berlainan dengan gurunya. Menurut Aristoteles, gejala jiwa tidak di bagi ke dalam tiga aspek melainkan menjadi dua aspek saja atau dikenal dengan istilah pendekatan "dikhotomi" (dua dalam satu), yaitu:
1. Kognisi, disebut juga sebagai gejala mengenal yang berpusat pada pikir,
2. Konasi, disebut juga gejala menghendaki yang berpusat pada kemauan.
Perlu ditegaskan disini bahwa pembagian jiwa dengan pendekatan trikhotomi maupun dikhotomi ini merupakan hasil perenungan filosofis sehingga sifatnya teoritis. Dalam kenyataannya, jiwa itu sendiri tidak dapat di petak-petak atau di bagi-bagi.
Pandangan para filosuf Abad Pertengahan tentang aspek jasmani dan rohani dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Antara jasmani dan rohani itu merupakan suatu mesatuan sehingga tidak dapat di bagi atau dipisahkan sama sekali. Pandangan ini kemudian di kenal demgan pendekatan "monisme".
2. Meskipun di sadari bahwa aspek jasmani dan rohani merupakan satu kesatuan, tetapi antara jasmani dan rohani itu dapat berdiri sendiri. Pandangan ini di kenal dengan pendekatan "dulisme".
2. Gejala-Gejala sebagai Gambaran Berkembangnya Berbagai Aspek dalam Diri Individu
Adapun sejumlah gejala-gejala yang biasanya tampak sebagai gambaran berkembangnya berbagai aspek dalam diri individu itu adalah sebagai berikut.
1. Aspek Jasmani atau Fisik
Gejala yang tampak pada aspek fisik sebagai perwujudan dari adanya perkembangan dalam diri individu antara lain:
a. Pertumbuhan payudara pada wanita
b. Lekum pada remaja pria
c. Kulit yang makin halus pada wanita
d. Otot yang makin kuat dan kekar pada pria
2. Aspek Intelek
Gejala yang tampak sebagai perkembangan individu dalam aspek intelek antara lain:
a. Perubahan secara kuantitatif dan kualitatif mengenai kemampuan anak dalam mengatasi berbagai masalah.
b. Semakin berkurangnya berpikir konkrit dan semakin berkembangnya berpikir abstrak.
c. Semakin berkembangnya kemampuan memecahkan masalah-masalh yang bersifat hipotetik.
3. Aspek Emosi
Gejala yang tampak sebagai perkembangan individu dalam aspek emosi antara lain:
4. Aspek Sosial
Gejala yang tampak sebagai perkembangan individu dalam aspek sosial antara lain:
5. Aspek Bahasa
Gejala yang tampak sebagai perkembangan individu dalam aspek bahasa antara lain:
6. Aspek Bakat Khusus
Gejala yang tampak berkaitan dengan perkembangan aspek bakat khusus adalah semakin jelasnya bakat khusus yang dimiliki oleh seseorang yang di tandai dengan sangat cepatnya serta maksimalnya hasil yang di capai. banyak juga orang yang tidak pernah menunjukkan hasil terbaik pada bidang khusus tertentu, tetapi mampu mempelajari apa saja yang diajarkan kepadanya. orang demikian dikatakan mamiliki bakat khusus.
7. Aspek Nilai, Moral, dan Sikap
Gejala yang tampak pada perkembangan nilai, moral, dan sikap ini antara lain adalah:
a. Terbentuknya pandangan hidup yang semakin jelas dan tegas
b. berkembangnya pemahaman tentang apa yang baik dan seharusnya dilakukan serta apa yang dianggap tidak baik dan tidak boleh di lakukan.
3. Perbedaan Karakteristik Individu
1. Perbedaan Karakteristik Individu pada Aspek Fisik
2. Perbedaan Karakteristik Individu pada Aspek Intelek
3. Perbedaan Karakteristik Individu pada Aspek Emosi
4. Perbedaan Karakteristik Individu pada Aspek Sosial
5. Perbedaan Karakteristik Individu pada Aspek Bahasa
6. Perbedaan Karakteristik Individu pada Aspek Bakat
7. Perbedaan Karakteristik Individu pada Aspek Nilai, Moral, dan Sikap
Gejala yang tampak pada aspek fisik sebagai perwujudan dari adanya perkembangan dalam diri individu antara lain:
a. Pertumbuhan payudara pada wanita
b. Lekum pada remaja pria
c. Kulit yang makin halus pada wanita
d. Otot yang makin kuat dan kekar pada pria
2. Aspek Intelek
Gejala yang tampak sebagai perkembangan individu dalam aspek intelek antara lain:
a. Perubahan secara kuantitatif dan kualitatif mengenai kemampuan anak dalam mengatasi berbagai masalah.
b. Semakin berkurangnya berpikir konkrit dan semakin berkembangnya berpikir abstrak.
c. Semakin berkembangnya kemampuan memecahkan masalah-masalh yang bersifat hipotetik.
3. Aspek Emosi
Gejala yang tampak sebagai perkembangan individu dalam aspek emosi antara lain:
a. Ketidakstabilan emosi pada anak remaja
b. Mudahnya menunjukkan sikap emosional yang meluap-luap pada remaja
c. Semakin mampu mengendalikan diri.
4. Aspek Sosial
Gejala yang tampak sebagai perkembangan individu dalam aspek sosial antara lain:
a. Semakin berkembangnya sifat toleren, empati, serta memahami dan menerima pendapat orang lain
b. Semakin santun dalam menyampaikan pendapat dan kritik kepada orang lain.
c. Adanya keinginan untuk selalu bergaul dengan orang lain dan bekerja sama dengan orang lain.
d. Semakin senang menolong kepada siapa yang membutuhkan pertolongan.
e. Adanya kesediaan memberikan sesuatu yang di butuhkan orang lain.
f. Semakin mampu bersikap hormat, sopan, ramah, dan menghargai orang lain.
5. Aspek Bahasa
Gejala yang tampak sebagai perkembangan individu dalam aspek bahasa antara lain:
a. Bertambahnya perbedaharaan kata
b. Semakin bertambah mahir dan lancar dalam menggunakan bahasa dengan memilih kata-kata secara tepat, penggunaan tekanan kalimat dengan tepat, dan membuat variasi kalimat.
c. Dapat memformulasikan bahasa secara baik dan benar untuk menjabarkan sesuatu ide atau konsep.
d. Dapat memformulasikan bahasa secara baik dan benar untuk meringkas ide ke dalam deskripsi singkat.
c. Dapat memformulasikan bahasa secara baik dan benar untuk menjabarkan sesuatu ide atau konsep.
d. Dapat memformulasikan bahasa secara baik dan benar untuk meringkas ide ke dalam deskripsi singkat.
6. Aspek Bakat Khusus
Gejala yang tampak berkaitan dengan perkembangan aspek bakat khusus adalah semakin jelasnya bakat khusus yang dimiliki oleh seseorang yang di tandai dengan sangat cepatnya serta maksimalnya hasil yang di capai. banyak juga orang yang tidak pernah menunjukkan hasil terbaik pada bidang khusus tertentu, tetapi mampu mempelajari apa saja yang diajarkan kepadanya. orang demikian dikatakan mamiliki bakat khusus.
7. Aspek Nilai, Moral, dan Sikap
Gejala yang tampak pada perkembangan nilai, moral, dan sikap ini antara lain adalah:
a. Terbentuknya pandangan hidup yang semakin jelas dan tegas
b. berkembangnya pemahaman tentang apa yang baik dan seharusnya dilakukan serta apa yang dianggap tidak baik dan tidak boleh di lakukan.
3. Perbedaan Karakteristik Individu
1. Perbedaan Karakteristik Individu pada Aspek Fisik
2. Perbedaan Karakteristik Individu pada Aspek Intelek
3. Perbedaan Karakteristik Individu pada Aspek Emosi
4. Perbedaan Karakteristik Individu pada Aspek Sosial
5. Perbedaan Karakteristik Individu pada Aspek Bahasa
6. Perbedaan Karakteristik Individu pada Aspek Bakat
7. Perbedaan Karakteristik Individu pada Aspek Nilai, Moral, dan Sikap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar