A.
Hakikat dan Makna Lingkungan Bagi
Manusia
Pembahasan
tentang hakikat dan makna lingkungan bagi manusia dapat di tinjau dari dua
aspek lingkungan, yakni lingkungan hidup (alam) dan lingkungan sosial budaya.
1.
Lingkungan Hidup (Alam)
Lingkungan
hidup (alam) adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan alam yang berada di
sekitar manusia. Komponen lingkungan alam terdiri dari faktor abiotik (tanah,
air, udara, cuaca, dan suhu) dan faktor biotik (hewan, tumbuhan, dan termasuk
manusia). Hal itu karena dalam lingkungan berisi sumber daya alam, yaitu segala
sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup
agar manusia dapat hidup lebih sejahtera. Sumber daya alam terdapat dimana saja
seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain-lain.
2.
Lingkungan Sosial Buaya
Lingkungan
sosial budaya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pola-pola hubungan
sosial, serta kaidah pendukungnya yang berlaku dalam suatu lingkungan spasial
(ruang), yang ruang lingkupnya ditentukan oleh berlakunya pola-pola hubungan
sosial tersebut (termasuk perilaku manusia di dalamnya), dan oleh tingkat rasa
integrasi manusia yang berada di dalamnya. Oleh karena itu, lingkungan sosial
budaya terdiri atas pola interaksi antara budaya, teknologi, dan organisasi
sosial, termasuk di dalamnya sejumlah penduduk dan perilakunya yang terdapat
dalam lingkungan tertentu. Lingkungan sosial budaya dapat berupa lingkungan
pertemanan, jaringan sosial, pola perilaku masyarakat sekitar, adat istiadat
yang berlaku, dan lain-lain.
Segala
yang ada dalam lingkungan dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan
lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Arti
penting lingkungan bagi manusia antara lain sebagai berikut (Herimanto dan Winarno,
2010).
1. Lingkungan
merupakan tempat hidup manusia untuk hidup, tinggal menetap, hingga berkembang biak.
2. Lingkungan
memberi sumber-sumber penghidupan manusia, seperti tanah yang subur yang dapat
ditanami dengan berbagai macam tanaman yang menjadi penopang keberlangsungan
hidup manusia (padi, teh, kopi, dan lain-lain) dan lingkungan perairan yang
dapat dimanfaatkan untuk kegiatan tambak ikan dan lain-lain.
3. Lingkungan
mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya. Manusia yang
hidup di lingkungan pengunungan umumnya bersuara lembut dan memiliki sifat yang
lembut pula. Sementara manusia yang hidup dilingkungan perkotaan dengan lingkungan
yang penuh kebisingan dan kepenatan akibat dinamika kebutuhan dan tuntutan hidup
menjadikan manusia cenderung memiliki sikap keras.
4. Lingkungan
memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia, karena kondisi lingkungan
dapat membuat manusia berpikir bagaimana cara mengelola dengan menggunakan akal
budinya sehingga manusia akan mampu mencipta dan mengkreasi.
5. Manusia
memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan
kebahagiaan hidup.
Mengingat
pentingnya peran lingkungan bagi keberlangsungan hidup manusia ini membuat
lingkungan tidak bisa diabaikan. Dunia bahkan menetapkan adanya Hari Lingkungan
Hidup Sedunia setiap 5 Juni agar lingkungan tetap bisa di jaga kelestariannya. Indonesia
juga demikian, dengan menetapkan aturan tentang pengelolaan lingkungan hidup
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997, yang menekankan perlunya
pengelolaan lingkungan hidup secara baik dan benar demi kemajuan dan
kesejaheraan manusia Indonesia.
B.
Kualitas Lingkungan dan Penduduk
Terhadap Sejahtera
1. Lingkungan
dan Kesejahteraan
Keberadaan lingkungan
dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia sejahtera. Kalimat itu bisa
diartikan bahwa manusia mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya
dari lingkungan untuk mencapai kesejahteraan atau lingkungan hidup menjadi
sumber dalam mendukung kehidupan dan diharapkan mampu memberikan kesehteraan
dalam hidup manusia.
Pengaruh lingkungan
terhadap kesejahteraan manusia jika kita menelusuri kembali sejarah peradaban
manusia di bumi ini maka kita akan melihat adanya usaha dari manusia untuk
menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan
hidup jenisnya. Contohnya, pada saat manusia hidup mengembara, mereka hidup
dari hasil pemburuan, mancari buah-buahan, serta umbi-umbian yang terdapat di
hutan-hutan. Namun, jika binatang buruan mulai berkurang maka mereka berpindah
untuk mencari tempat yang memiliki banyak binatang buruan sebagai bahan
makanan.
Perubahan alam
lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun secara negatif.
Dikatakan berpengaruh baik bagi manusia jika manusia mendapatkan keuntungan
dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi
kemampuan alam hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
2. Penduduk,
Lingkungan, dan Kesejahteraan
Keberadaan penduduk
memiliki hubungan yang erat dengan lingkungan dan kesejahteraan. Penduduk merupakan
orang-orang yang berdomisili atau tinggal di suatu tempat (lingkungan) untuk
secara bersama-sama menyelenggarakan kehidupannyadalam jangka waktu yang lama. Artinya,
penduduk membutuhkan lingkungan untuk bisa hidup menetap dan mengembangkan
diri. Setelah tinggal menetap, penduduk mulai memikirkan untuk mengusahakan
sesuatu dalam rangka mencapai kesejahteraan hidupnya. Penduduk mulai bekerja
sama untuk melaksanakan pembangunan.
Oleh karena itu,
penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan dan sebagai pelaku
pembangunan dengan memanfaatkan lingkungan. Akan tetapi, satu hal yang tidak
boleh dilupakan untuk melakukan pembangunan guna mencapai kesejahteraan adalah
kualitas penduduk. Penduduk yang berkualitas (meliputi tingkat pendidikan,
skill, dan etos kerja) akan mampu melakukan pembangunan yang berdaya guna
tinggi sehingga akan menciptakan kesejahteraan.
Sedangkan dari segi
kuantitas yang meliputi populasi/jumlah penduduk yang besar, di satu sisi
menguntungkan karena wilayah yang bersangkutan akan memiliki persediaan tenaga kerja
yang banyak. Akan tetapi, di satu sisi lain jumlah penduduk yang besar
sementara daya tampung pekerjaan di wilayah tersebut kecil, akan menimbulkan
pengangguran yang ujung-ujungnya menciptakan kerawanan sosial seperti pencurian,
perampokan dan lain-lain. Akibatnya, kesejahteraan tidak akan tercapai.
Selain itu, untuk
mencapai kesejahteraan penduduk tidak boleh hanya bergantung pada kondisi
lingkungan. Peduduk juga harus mampu mengelola dan mengolah lingkungan yang ada
untuk kesejahteraan. Hal ini perlu dilakukan untuk menunjukkan hubungan antara
penduduk dengan lingkungan demi mencapai kesejahteraan.
C.
Permasalahan Lingkungan yang Dihadapi
Masyarakat
1. Permasalahan
Lingkungan hidup dan Pengelolaannya
Perubahan lingkungan terhadap kehidupan
manusia akan membawa dampak bagi kehidupan manusia baik secara positif ataupun negatif.
Perubahan lingkungan yang berdampak positif adalah perubahan yang berdampak
baik dan menguntungkan bagi kehidupan manusia maupun lingkungan tersebut. Sementara
perubahan lingkungan berdampak negatif adalah perubahan yang berdampak tidak
baik dan tidak menguntungkan karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan
hidupnya untuk menyokong kehidupannya, bahkan mampu merugikan manusia. Berikut contoh
perubahan lingkungan yang berdampak positif.
a. Penebangan
pohon untuk dimanfaatkan kayunya dengan menanam kembali pohon untuk mengganti
yang telah di tebang.
b. Penanaman
kembali pohon karena kebakaran untuk daerah resapan air dan mencegah emosi.
Sementara
itu, berikut merupakan contoh perubahan lingkungan yang berdampak negatif.
a. Lahan
menjadi gersang dan gundul karena bencana gunung meletus atau penebangan hutan
secara liar.
b. Terjadinya
erosi karena pengundulan hutan.
c. Terjadinya
banjir di daerah pemukiman karena tidak ada saluran air dan daerah resapan air
yang dipengaruhi oleh pembangunan gedung baik perumahan, kantor, atau toko.
d. Berkurangnya
ekosistem yang hidup di air karena terjadi pencemaran di air.
e. Penggunaan
pupuk buatan dan pestisida secara terus menerus yang mengakibatkan pencemaran
sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah.
Pada
hakikatnya, terjadi kerusakan pada lingkungan dapat di sebabkan karena dua
faktor, yaitu faktor alami dan faktor buatan karena ulah tidak bertanggung jawab
manusia.
a. Faktor
alami, dengan banyaknya bencana alam dan cuaca yang tidak menetu menjadi penyebab
terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Bencana alam tersebut dapat berupa
banjir, tanah longsor, tsunami, angina putting beliung, angina topan, gunung
meletus, ataupun gempa bumi.
b. Faktor
buatan (ulah tidak bertanggung jawab manusia). Manusia sebagai makhluk berakal
dan memiliki kemampuan tinggi dibandingkan dengan makhluk lain, akan terus berkembang
dari pola hidup sederhana menuju ke kehidupan modern. Dengan adanya
perkembangan kehidupan, tentunya kebutuhannya juga akan sangat berkembang
termasuk kebutuhan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Kerusakan lingkungan
karena faktor manusia dapat berupa adanya penebangan secara liar yang
menyebabkan banjir, tanah longsor, pembuangan sampah disembarangan atau ke
aliran sungai dan laut yang akan membuat pencemaran air.
Adapun
beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup adalah
sebagai berikut.
a. Penanaman
kembali hutan yang gundul
b. Pencegahan
terhadap pembuangan sampah dan limbah di sembarangan tempat
c. Pemberian
sanksi ketat terhadap pelaku pencemar lingkungan
d. Menghentikan
eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
e. Peningkatan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian tanah, air, udara, dan
lingkungan.
Pengelolaan
lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, pemeliharaan,
pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. Pengelolaan
lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut.
a. Mencapai
kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan sebagai tujuan membangun manusia
seutuhnya
b. Mengendalikan
pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
c. Mewujudkan
manusia sebagai pembina lingkungan hidup
d. Melaksanakan
pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang
akan datang
e. Melindungi
negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan
dan pencemaran lingkungan
2. Permasalahan
Lingkungan Sosial Budaya
Permasalahan dalam
lingkungan sosial budaya masyarakat merupakan permasalahan karena menyangkut
tata kelakuan yang abnormal, amoral, berlawanan dengan hukum, , dan bersifat
merusak. Permasalahan sosial timbul karena adanya kekurangan dalam diri manusia
atau kelompok manusia yang bersumber dari faktor ekonomi (seperti: kemiskinan,
kelaparan, pengangguran), biologis (seperti: wabah penyakit), psikologis
(seperti: bunuh diri, sakit mental), dan kebudayaan (seperti: peceraian,
kejahatan, kenakalan anak, hingga konflik ras). bahkan sering kali suatu pemasalahan
di sebabkan dua faktor bersamaan. Misalnya, kemiskinan karena tidak bekerja
akibat sakit (faktor ekonomi dan faktor biologis)
Berikut kriteria yang di tetapkan untuk
menetukan suatu permasalahan dikategorikan permasalahan sosial (Soerjono
Soekanto, 1982)
a. Tidak
adanya penyesuaian antara ukuran atau nilai sosial dengan kenyataan, serta
tindakan sosial yang terjadi. Hal ini dalam artian bahwa terdapatnya perbedaan
yang mencolok antara nilai atau ukuran dengan kondisi nyata dari kehidupan.
b. Sumber-sumber
sosial dari permasalahan sosial. Perbuatan yang bukan perbuatan manusia bukan
permasalahan sosial (conto: angina topan,
gempa bumi, dan lain-lain).
c. Manifest social problems
dan latent social problems, yang sama-sama
merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan norma dalam masyarakat. Manifest social problems dapat diatasi,
diperbaiki, bahkan dihilangkan. Sementara latens
social problems yang sulit diatasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar