Selasa, 20 Maret 2018

ISBD: Manusia dan Lingkungan


A.    Hakikat dan Makna Lingkungan Bagi Manusia
Pembahasan tentang hakikat dan makna lingkungan bagi manusia dapat di tinjau dari dua aspek lingkungan, yakni lingkungan hidup (alam) dan lingkungan sosial budaya.
1.      Lingkungan Hidup (Alam)
Lingkungan hidup (alam) adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan alam yang berada di sekitar manusia. Komponen lingkungan alam terdiri dari faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca, dan suhu) dan faktor biotik (hewan, tumbuhan, dan termasuk manusia). Hal itu karena dalam lingkungan berisi sumber daya alam, yaitu segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup agar manusia dapat hidup lebih sejahtera. Sumber daya alam terdapat dimana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain-lain.
2.      Lingkungan Sosial Buaya
Lingkungan sosial budaya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pola-pola hubungan sosial, serta kaidah pendukungnya yang berlaku dalam suatu lingkungan spasial (ruang), yang ruang lingkupnya ditentukan oleh berlakunya pola-pola hubungan sosial tersebut (termasuk perilaku manusia di dalamnya), dan oleh tingkat rasa integrasi manusia yang berada di dalamnya. Oleh karena itu, lingkungan sosial budaya terdiri atas pola interaksi antara budaya, teknologi, dan organisasi sosial, termasuk di dalamnya sejumlah penduduk dan perilakunya yang terdapat dalam lingkungan tertentu. Lingkungan sosial budaya dapat berupa lingkungan pertemanan, jaringan sosial, pola perilaku masyarakat sekitar, adat istiadat yang berlaku, dan lain-lain.
Segala yang ada dalam lingkungan dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Arti penting lingkungan bagi manusia antara lain sebagai berikut (Herimanto dan Winarno, 2010).
1.      Lingkungan merupakan tempat hidup manusia untuk hidup, tinggal menetap, hingga berkembang biak.
2.      Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia, seperti tanah yang subur yang dapat ditanami dengan berbagai macam tanaman yang menjadi penopang keberlangsungan hidup manusia (padi, teh, kopi, dan lain-lain) dan lingkungan perairan yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan tambak ikan dan lain-lain.
3.      Lingkungan mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya. Manusia yang hidup di lingkungan pengunungan umumnya bersuara lembut dan memiliki sifat yang lembut pula. Sementara manusia yang hidup dilingkungan perkotaan dengan lingkungan yang penuh kebisingan dan kepenatan akibat dinamika kebutuhan dan tuntutan hidup menjadikan manusia cenderung memiliki sikap keras.
4.      Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia, karena kondisi lingkungan dapat membuat manusia berpikir bagaimana cara mengelola dengan menggunakan akal budinya sehingga manusia akan mampu mencipta dan mengkreasi.
5.      Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidup.
Mengingat pentingnya peran lingkungan bagi keberlangsungan hidup manusia ini membuat lingkungan tidak bisa diabaikan. Dunia bahkan menetapkan adanya Hari Lingkungan Hidup Sedunia setiap 5 Juni agar lingkungan tetap bisa di jaga kelestariannya. Indonesia juga demikian, dengan menetapkan aturan tentang pengelolaan lingkungan hidup yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997, yang menekankan perlunya pengelolaan lingkungan hidup secara baik dan benar demi kemajuan dan kesejaheraan manusia Indonesia.
B.     Kualitas Lingkungan dan Penduduk Terhadap Sejahtera
1.      Lingkungan dan Kesejahteraan
Keberadaan lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia sejahtera. Kalimat itu bisa diartikan bahwa manusia mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan untuk mencapai kesejahteraan atau lingkungan hidup menjadi sumber dalam mendukung kehidupan dan diharapkan mampu memberikan kesehteraan dalam hidup manusia.
Pengaruh lingkungan terhadap kesejahteraan manusia jika kita menelusuri kembali sejarah peradaban manusia di bumi ini maka kita akan melihat adanya usaha dari manusia untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup jenisnya. Contohnya, pada saat manusia hidup mengembara, mereka hidup dari hasil pemburuan, mancari buah-buahan, serta umbi-umbian yang terdapat di hutan-hutan. Namun, jika binatang buruan mulai berkurang maka mereka berpindah untuk mencari tempat yang memiliki banyak binatang buruan sebagai bahan makanan.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun secara negatif. Dikatakan berpengaruh baik bagi manusia jika manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
2.      Penduduk, Lingkungan, dan Kesejahteraan
Keberadaan penduduk memiliki hubungan yang erat dengan lingkungan dan kesejahteraan. Penduduk merupakan orang-orang yang berdomisili atau tinggal di suatu tempat (lingkungan) untuk secara bersama-sama menyelenggarakan kehidupannyadalam jangka waktu yang lama. Artinya, penduduk membutuhkan lingkungan untuk bisa hidup menetap dan mengembangkan diri. Setelah tinggal menetap, penduduk mulai memikirkan untuk mengusahakan sesuatu dalam rangka mencapai kesejahteraan hidupnya. Penduduk mulai bekerja sama untuk melaksanakan pembangunan.
Oleh karena itu, penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan dan sebagai pelaku pembangunan dengan memanfaatkan lingkungan. Akan tetapi, satu hal yang tidak boleh dilupakan untuk melakukan pembangunan guna mencapai kesejahteraan adalah kualitas penduduk. Penduduk yang berkualitas (meliputi tingkat pendidikan, skill, dan etos kerja) akan mampu melakukan pembangunan yang berdaya guna tinggi sehingga akan menciptakan kesejahteraan.
Sedangkan dari segi kuantitas yang meliputi populasi/jumlah penduduk yang besar, di satu sisi menguntungkan karena wilayah yang bersangkutan akan memiliki persediaan tenaga kerja yang banyak. Akan tetapi, di satu sisi lain jumlah penduduk yang besar sementara daya tampung pekerjaan di wilayah tersebut kecil, akan menimbulkan pengangguran yang ujung-ujungnya menciptakan kerawanan sosial seperti pencurian, perampokan dan lain-lain. Akibatnya, kesejahteraan tidak akan tercapai.
Selain itu, untuk mencapai kesejahteraan penduduk tidak boleh hanya bergantung pada kondisi lingkungan. Peduduk juga harus mampu mengelola dan mengolah lingkungan yang ada untuk kesejahteraan. Hal ini perlu dilakukan untuk menunjukkan hubungan antara penduduk dengan lingkungan demi mencapai kesejahteraan.
C.     Permasalahan Lingkungan yang Dihadapi Masyarakat
1.      Permasalahan Lingkungan hidup dan Pengelolaannya
Perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia akan membawa dampak bagi kehidupan manusia baik secara positif ataupun negatif. Perubahan lingkungan yang berdampak positif adalah perubahan yang berdampak baik dan menguntungkan bagi kehidupan manusia maupun lingkungan tersebut. Sementara perubahan lingkungan berdampak negatif adalah perubahan yang berdampak tidak baik dan tidak menguntungkan karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya, bahkan mampu merugikan manusia. Berikut contoh perubahan lingkungan yang berdampak positif.
a.       Penebangan pohon untuk dimanfaatkan kayunya dengan menanam kembali pohon untuk mengganti yang telah di tebang.
b.      Penanaman kembali pohon karena kebakaran untuk daerah resapan air dan mencegah emosi.
Sementara itu, berikut merupakan contoh perubahan lingkungan yang berdampak negatif.
a.       Lahan menjadi gersang dan gundul karena bencana gunung meletus atau penebangan hutan secara liar.
b.      Terjadinya erosi karena pengundulan hutan.
c.       Terjadinya banjir di daerah pemukiman karena tidak ada saluran air dan daerah resapan air yang dipengaruhi oleh pembangunan gedung baik perumahan, kantor, atau toko.
d.      Berkurangnya ekosistem yang hidup di air karena terjadi pencemaran di air.
e.       Penggunaan pupuk buatan dan pestisida secara terus menerus yang mengakibatkan pencemaran sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah.
Pada hakikatnya, terjadi kerusakan pada lingkungan dapat di sebabkan karena dua faktor, yaitu faktor alami dan faktor buatan karena ulah tidak bertanggung jawab manusia.
a.       Faktor alami, dengan banyaknya bencana alam dan cuaca yang tidak menetu menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Bencana alam tersebut dapat berupa banjir, tanah longsor, tsunami, angina putting beliung, angina topan, gunung meletus, ataupun gempa bumi.
b.      Faktor buatan (ulah tidak bertanggung jawab manusia). Manusia sebagai makhluk berakal dan memiliki kemampuan tinggi dibandingkan  dengan makhluk lain, akan terus berkembang dari pola hidup sederhana menuju ke kehidupan modern. Dengan adanya perkembangan kehidupan, tentunya kebutuhannya juga akan sangat berkembang termasuk kebutuhan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Kerusakan lingkungan karena faktor manusia dapat berupa adanya penebangan secara liar yang menyebabkan banjir, tanah longsor, pembuangan sampah disembarangan atau ke aliran sungai dan laut yang akan membuat pencemaran air.
Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup adalah sebagai berikut.
a.       Penanaman kembali hutan yang gundul
b.      Pencegahan terhadap pembuangan sampah dan limbah di sembarangan tempat
c.       Pemberian sanksi ketat terhadap pelaku pencemar lingkungan
d.      Menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
e.       Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian tanah, air, udara, dan lingkungan.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut.
a.       Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya
b.      Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
c.       Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup
d.      Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang
e.       Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan
2.      Permasalahan Lingkungan Sosial Budaya
Permasalahan dalam lingkungan sosial budaya masyarakat merupakan permasalahan karena menyangkut tata kelakuan yang abnormal, amoral, berlawanan dengan hukum, , dan bersifat merusak. Permasalahan sosial timbul karena adanya kekurangan dalam diri manusia atau kelompok manusia yang bersumber dari faktor ekonomi (seperti: kemiskinan, kelaparan, pengangguran), biologis (seperti: wabah penyakit), psikologis (seperti: bunuh diri, sakit mental), dan kebudayaan (seperti: peceraian, kejahatan, kenakalan anak, hingga konflik ras). bahkan sering kali suatu pemasalahan di sebabkan dua faktor bersamaan. Misalnya, kemiskinan karena tidak bekerja akibat sakit (faktor ekonomi dan faktor biologis)
Berikut kriteria yang di tetapkan untuk menetukan suatu permasalahan dikategorikan permasalahan sosial (Soerjono Soekanto, 1982)
a.       Tidak adanya penyesuaian antara ukuran atau nilai sosial dengan kenyataan, serta tindakan sosial yang terjadi. Hal ini dalam artian bahwa terdapatnya perbedaan yang mencolok antara nilai atau ukuran dengan kondisi nyata dari kehidupan.
b.      Sumber-sumber sosial dari permasalahan sosial. Perbuatan yang bukan perbuatan manusia bukan permasalahan sosial  (conto: angina topan, gempa bumi, dan lain-lain).
c.       Manifest social problems dan latent social problems, yang sama-sama merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan norma dalam masyarakat. Manifest social problems dapat diatasi, diperbaiki, bahkan dihilangkan. Sementara latens social problems yang sulit diatasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar