Selasa, 27 November 2018

Pengelolaan Laboratorium: Perencanaan Laboratorium


PERENCANAAN LABORATORIUM

1.      Pengertian Laboratorium
Secara etimologi kata “laboratorium” berasal dari kata Latin yang berarti “tempat bekerja” dan dalam perkembangannya kata “laboratorium” mempertahankan kata aslinya yaitu “tempat bekerja”, akan tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Menurut Poerwadarminta (2014: 643), dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengatakan bahwa: Laboratorium adalah tempat untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dan sebagainya) segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan sebagainya. Sedangkan laboran adalah orang (ahli ilmu fisika dan sebagainya) yang bekerja di laboratorium.
Laboratorium IPA merupakan suatu  tempat menggali ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistimatis untuk memahami mengapa dan bagaimnana manusia bekerja secara sistimatis, untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama lebih bermanfaat. Namun saat ini bayak laboratorium IPA yang ada di sekolah belum dimanfaatkan secara optimal, hal ini disebabkan kurangnya minat, pengetahuan pengelolaan dan penggunaan dalam pemanfaatan sumber daya manusia yang ada dilaboratorium tersebut. Laboratorium IPA dikelola untuk para pengguna yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunaannya. Untuk memanfaatkan laboratorium sebagai sarana pendukung proses balajar mengajar di sekolah seharusnya dapat dikelola dengan baik.

2.      Fungsi Laboratorium
Menurut Jauhar & Hamiyah (2015: 278), menjelaskan secara umum fungsi laboratorium sekolah yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar. Sedangkan fungsi laboratorium secara khusus sebagai berikut: Alat atau tempat untuk menguatkan atau memberikan kepastian informasi; Alat atau tempat untuk menentukan hubungan sebab akibat; Alat atau tempat untuk membuktikan benar tidaknya (verifikasi) faktor-faktor atau gejala-gejala tertentu; Alat atau tempat untuk mempraktekkan sesuatu yang diketahui; Alat atau tempat untuk mengembangkan keterampilan; Alat atau tempat untuk memberikan latihan; Alat atau tempat untuk membentuk siswa belajar menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan masalah; dan Alat atau tempat untuk melanjutkan atau melaksanakan penelitian perseorangan atau kelompok.
Menurut Sukarso (2005), secara garis besar laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut:
a)      Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
b)      Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
c)      Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
d)     Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
e)      Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya.

3.      Perencanaan Laboratorium
Planning atau perencanaan merupakan proses memutuskan kegiatan apa, bagaimana melaksanakannya, kapan, dan oleh siapa. Perencanaan perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam melakukan tindakan sehingga menyebabkan kerugian bagi organisasi. Bentuk ruang laboratorium siswa sebaiknya bujur sangkar.Bentuk bujur sangkar memungkinkan jarak antara guru dan siswa dapat lebih dekat sehingga memudahkan kontak guru dan siswa. Ketentuan ruang laboratorium IPA menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007 yaitu rasio minimum ruang laboratorium IPA 2,4 m2/peserta didik, untuk rombongan belajar kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar minimum ruang laboratorium IPA 5 m2 (Arifin & Barnawi, 2012: 125).
Menurut Koesmadji, dkk (2004: 40-45) sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m2 dapat digunakan oleh sekitar 40 siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas laboratorium. Apabila kita lihat desain laboratorium menurut Koesmadji dan desain laboratorium menurut Permendiknas, persamaan dari keduanya adalah rasio setiap siswa dalam menggunakan tempat di laboratorium ± sekitar 2,5 m2.
Perencanaan pengadaan peralatan laboratorium, perencanaan alat laboratorium harus sesuai dengan jumlah dan kondisi siswa, peralatan laboratorium dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
a)      Peralatan umum
Peralatan umum adalah perangkat yang dikelompokan menurut segi pemakaiannya :
1.          Perkakas seperti obeng, tang, pisau, palu, gunting, pemotong kaca dan pelubang gabus.
2.         Instrument seperti: basicmeter, stopwatch, jangka sorong, neraca, dan meteran.
3.         Alat gelas seperti tabung reaksi, gelas kimia.
4.         Bagan, seperti penampang melintang batang, daun.
5.         Model, seperti model atom, model mesin uap, model tata surya, model ginjal.
b)      Peralatan khusus
peralatan khusus adalah perangkat alat yang dikelompokan berdasarkan keterkaitan dengan mata pelajaran dan perlakuan perawatannya, seperti: 1)  Mikroskop, 2) Komporator lingkung, Osiloskop, 4) Audio generator, 5) Neraca, 6) Slinki, dan lain-lain. Kebutuhan alat-alat ini agar disesuaikan dengan jumlah kelompok siswa, sehingga semua kelompok siswa dapat melakukan praktik dengan baik (Jauhar & Hamiyah, 2015: 152).
Pengelolaan alat dan bahan praktikum meliputi kegiatan inventarisasi dan pengadaan. Rancangan pengadaan alat dan bahan untuk satu tahun ke depan harus dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan ketersediaan. Ada tidaknya alat atau bahan praktikum dapat dimonitor atau dilihat dari daftar inventarisasi yang dibuat. Dari daftar itu akan jelas terlihat bahan atau alat apa yang kurang, yang rusak, atau yang memerlukan perbaikan dan sebagainya.


Sumber Referensi :
Arifin, M. & Barnawi.2012. Manajemen Sarana & Prasarana Sekolah. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Jauhar, M & Hamiyah, N. 2015. Pengantar Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Koesmadji, W. dkk,. 2004 . Teknik Laboratorium. Bandung : Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI.
Poerwadarminta, W. J. S. 2014. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Cetakan XII. Jakarta : Balai Pustaka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar