Selasa, 27 November 2018

Media Pembelajaran Fisika: Memanfaatkan Komputer dalam Pembelajaran Fisika

MERANCANG ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA


Menurut Mayer dan Moreno (2002: 88)  dalam Sukiya (2013: 129) Mengemukakan bahwa animasi merupakan satu bentuk presentasi bergambar yang paling menarik, yang berupa simulasi gambar bergerak yang menggambarkan perpindahan atau pergerakan suatu objek. Penggunaan animasi dalam proses pembelajaran sangat membantu dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pengajaran, serta hasil pembelajaran yang meningkat. Selain itu, penggunaan media pembelajaran khususnya animasi dapat meningkatkan daya tarik, serta motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Djamarah dan Zain (2006: 124) dalam Sari (2014: 141) Mengemukakan bahwa penggunaan media animasi dalam pembelajaran mampu memberikan stimulus kepada siswa untuk lebih bersemangat belajar dan perhatiannya terfokus pada materi. Animasi mempunyai peranan yang tersendiri dalam bidang pendidikan khususnya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Penggunaan media animasi dalam proses pembelajaran juga dapat menimbulkan manfaat yang positif atau nilai-nilai tertentu. Manfaat atau nilai-nilai yang ditimbulkan dari penggunaan media animasi dalam proses belajar mengajar adalah; 

a)      Media animasi dapat membantu siswa dalam mempelajari bahan pelajaran yang sangat luas, yang mana di dalamnya memuat berbagai macam konsep, fakta, dan prinsip-prinsip tertentu yang berhubungan dengan bahan pelajaran tersebut; 

b)      Media animasi juga dapat membantu seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajarannya di kelas;

c)      Media animasi dapat meningkatkan kepuasan dan keberhasilan belajar siswa sesuai dengan keinginan masing-masing guru; 

d)     Media animasi dapat meningkatkan prestasi belajar, sikap dan cara belajar siswanya merasa puas dan berhasil dengan proses belajarnya; 

e)      Media animasi dapat meningkatkan prestasi belajar, sikap dan cara belajar siswa yang efektif serta menumbuhkan persepsi yang tinggi terhadap hal-hal yang dipelajari.

Menurut Syahfitri (2011: 216-217) Proses   pembuatan   animasi   terdiri   dari sepuluh  tahap  yang  harus  dilalui  yaitu  pra produksi,   ide   cerita,   naskah   cerita/scenario, consep  art,  storyboard,  animatic   storyboard, casting  and  recording,  sound  FX  and  music, produksi dan post produksi

1.      Pra Produksi
Pada  tahap  ini  direncakan  mulai  dari tema, lalu dikembangkan menjadi synopsis, synopsi dikembangakan menjadi storyline, hingga ke tahap animatic.

2.      Ide Cerita Tahap 
Ini  sebenarnya  inti  dari  sebuah cerita.  Gagasan  serta  ide-ide  yang  unik sangat   mahal   harganya.   Kalau   anda sedang mood, mungkin pada waktu yang singkat  ide  yang  unik  sudah  bisa  anda temukan.

3.      Naskah Cerita/ Skenario
Ide cerita yang anda dapatkan, dikembangkan menjadi sebuah synopsis. Perkembangan  dari synopsis kemudian menjadi storyline. Pada storyline semua keadaan  cerita  sudah  jelas,  dalam  artian bahwa  peran-peran  yang  ada,  suasana sekitar,  keadaan  tempat  sang  karakter sudah  mulai  terbaca,  karena storyline tidak   jauh  beda   jika  anda   membaca sebuah  cerpen,  novel  atau  sejenisnya. Contoh panduan untuk ke tahap berikutnya, misalnya modeling character, setting lingkungan dan property. Dari synopsis kemudian diperlebar lagi menjadi skenario, dimana pada  skenario  sudah  lebih  detail,  mulai dari  suasana  lingkungan,  durasi,  dialog, pergerakan  kamera,  hingga  FX  (suasana riuh, angin, petir dan lain-lain) 

4.      Concep Art
Pada tahap ini anda sudah mulai membuat gambar-gambar  sketsa,  mulai dari   para pemeran, property, sketsa lingkungan sekitar (interior dan eksterior). Semua  sketsa  yang  dibuat nantinya  dibentuk  dalam  model  3D  di tahap produksi. 

5.      Storyboard
Pada saat scenario dan concept art sudah rampung, sekarang anda tinggal menuangkan ide cerita tersebut ke dalam visual sehingga orang lain bisa memahami apa yang anda maksud 

6.      Animatic Storyboard
Tahap ini bisa dianggap film sudah mempunyai kerangka acuan, karena alur cerita sudah jelas dikarenakan gambar-gambar dari storyboard yang discanning sudah   ditampilkan   dengan   tambahan sound  dialog,  narasi, sound  FX dan  lain sebagainya. 

7.      Casting and Recording
Tahap ini dibuat setelah skenario rampung, karena pada pengisi suara membaca  dialog  berdasarkan  skenario yang telah dibuat. Para  pengisi  suara biasanya dipilih melalui casting. Setelah terpilih selanjutnya melakukan  rekaman untuk mengisi dialog sang karakter yang diperankan masing-masing pengisi suara tersebut. Tentunya setelah melakukan latihan, supaya tercipta   penghayatan pada peran yang diperankan masing-masing pengisi suara  tersebut. Tentunya setelah melakukan latihan, supaya tercipta penghayatan  pada  peran  yang diberikan.

8.      Sound FX and Music
Hampir semua film baik itu berupa animasi, live action atau gabungan keduanya, terdapat sound-sound pendukung supaya film terasa lebih hidup.   Biasanya lagu tema dibuat berdasarkan alur cerita yang ada. Sebelum   menciptakan lagu, pencipta lagu biasanya  membaca dulu script atau naskah  dari  film  tadi,  sehingga  alur cerita dan tema lagu bisa sejalan.

9.      Produksi
Pada tahap inilah sebenarnya tahap pembuatan film animasi itu berlangsung. Dimulai dari tahap  modeling dari 2D ke bentuk 3D,  pemberian  teksture  dan post produksi. 

a.       Modelling 2D ke 3D Modelling 
2D ke 3D dimulai dengan mentransfer objek 2D yang dibuat  menjadi  objek 3D. Baik itu Head Modelling, maupun Body modeling.

b.      Pemberian Tekstur
Supaya karakter yang anda buat mempunyai tekstur kulit yang alami atau natural, maka dilakukan tahap yang dinamakan Mapping Texture Character, untuk pemetaan material   kulit pada karakter anda 

c.       Penganimasian
Proses penganimasian disini mencakup proses rigging, skinning dan animasi 

d.      Rendering
Proses untuk menghasilkan output berupa image atau movie. Cepat lambatnya   render   yang berlangsung    tergantung    pada spesifikasi computer anda 

10.  Post Produksi
Proses produksi disini mencakup proses compositing dan editing. Kedua  proses ini  adalah  hal  yang  sangat  utama  dalam proses post produksi. 

a.       Compositing and Editing
Dalam pembuatan film animasi baik itu 2D maupun 3D pengkomposisian dan editing adalah hal yang sangat utama. Karena pada tahap   inilah   adegan-adegan   dari hasil render disatukan dan dirangkai, karena  tidak  akan  mungkin  anda melakukan semuanya pada software animasi,  meskipun  hal  tersebut  bisa saja  terjadi,  namun  yang  perlu  anda perhatikan  adalah  spesifikasi  dari computer anda.

b.      Rendering   dan   Penentuan  
Video Composition Code Tahap  dimana  animasi  yang  anda buat   siap   dijadikan output,   baik output dalam VCD ataupun DVD.



DAFTAR PUSTAKA
 
Sari, Ninuk Wahyunita dan Ahmad Samawi. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Slow Learner. Jurnal P3LB, Vol 1. NO. 2
Sukiyasa, Kadek dan Sukoco. 2013. Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif. Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol. 3. No. 1
Syahfitri, Yunita. 2011. Teknik Film Animasi Dalam Dunia Komputer. Jurnal Saintikom Vol. 10. No. 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar