MERANCANG ANIMASI DALAM
PEMBELAJARAN FISIKA
Menurut
Mayer dan Moreno (2002: 88) dalam Sukiya
(2013: 129) Mengemukakan bahwa animasi merupakan satu bentuk presentasi
bergambar yang paling menarik, yang berupa simulasi gambar bergerak yang
menggambarkan perpindahan atau pergerakan suatu objek. Penggunaan animasi dalam
proses pembelajaran sangat membantu dalam meningkatkan efektifitas dan
efisiensi proses pengajaran, serta hasil pembelajaran yang meningkat. Selain
itu, penggunaan media pembelajaran khususnya animasi dapat meningkatkan daya
tarik, serta motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Djamarah
dan Zain (2006: 124) dalam Sari (2014: 141) Mengemukakan bahwa penggunaan media
animasi dalam pembelajaran mampu memberikan stimulus kepada siswa untuk lebih
bersemangat belajar dan perhatiannya terfokus pada materi. Animasi mempunyai
peranan yang tersendiri dalam bidang pendidikan khususnya untuk meningkatkan
kualitas pengajaran dan pembelajaran. Penggunaan media animasi dalam proses
pembelajaran juga dapat menimbulkan manfaat yang positif atau nilai-nilai
tertentu. Manfaat atau nilai-nilai yang ditimbulkan dari penggunaan media
animasi dalam proses belajar mengajar adalah;
a) Media
animasi dapat membantu siswa dalam mempelajari bahan pelajaran yang sangat
luas, yang mana di dalamnya memuat berbagai macam konsep, fakta, dan
prinsip-prinsip tertentu yang berhubungan dengan bahan pelajaran tersebut;
b) Media
animasi juga dapat membantu seorang guru dalam menyampaikan materi
pembelajarannya di kelas;
c) Media
animasi dapat meningkatkan kepuasan dan keberhasilan belajar siswa sesuai
dengan keinginan masing-masing guru;
d) Media
animasi dapat meningkatkan prestasi belajar, sikap dan cara belajar siswanya
merasa puas dan berhasil dengan proses belajarnya;
e) Media
animasi dapat meningkatkan prestasi belajar, sikap dan cara belajar siswa yang
efektif serta menumbuhkan persepsi yang tinggi terhadap hal-hal yang
dipelajari.
Menurut
Syahfitri (2011: 216-217) Proses pembuatan animasi
terdiri dari sepuluh tahap
yang harus dilalui
yaitu pra produksi, ide
cerita, naskah cerita/scenario, consep art,
storyboard, animatic storyboard, casting and
recording, sound FX
and music, produksi dan post
produksi
1. Pra
Produksi
Pada tahap
ini direncakan mulai
dari tema, lalu dikembangkan menjadi synopsis, synopsi dikembangakan
menjadi storyline, hingga ke tahap animatic.
2. Ide
Cerita Tahap
Ini sebenarnya
inti dari sebuah cerita. Gagasan
serta ide-ide yang
unik sangat mahal harganya.
Kalau anda sedang mood, mungkin
pada waktu yang singkat ide yang
unik sudah bisa
anda temukan.
3. Naskah
Cerita/ Skenario
Ide
cerita yang anda dapatkan, dikembangkan menjadi sebuah synopsis.
Perkembangan dari synopsis kemudian
menjadi storyline. Pada storyline semua keadaan
cerita sudah jelas,
dalam artian bahwa peran-peran
yang ada, suasana sekitar, keadaan
tempat sang karakter sudah mulai
terbaca, karena storyline tidak jauh
beda jika anda
membaca sebuah cerpen, novel
atau sejenisnya. Contoh panduan
untuk ke tahap berikutnya, misalnya modeling character, setting lingkungan dan
property. Dari synopsis kemudian diperlebar lagi menjadi skenario, dimana pada skenario
sudah lebih detail,
mulai dari suasana lingkungan,
durasi, dialog, pergerakan kamera,
hingga FX (suasana riuh, angin, petir dan lain-lain)
4. Concep
Art
Pada
tahap ini anda sudah mulai membuat gambar-gambar sketsa,
mulai dari para pemeran, property,
sketsa lingkungan sekitar (interior dan eksterior). Semua sketsa
yang dibuat nantinya dibentuk
dalam model 3D di
tahap produksi.
5. Storyboard
Pada
saat scenario dan concept art sudah rampung, sekarang anda tinggal menuangkan
ide cerita tersebut ke dalam visual sehingga orang lain bisa memahami apa yang
anda maksud
6. Animatic
Storyboard
Tahap
ini bisa dianggap film sudah mempunyai kerangka acuan, karena alur cerita sudah
jelas dikarenakan gambar-gambar dari storyboard yang discanning sudah ditampilkan
dengan tambahan sound dialog,
narasi, sound FX dan lain sebagainya.
7. Casting
and Recording
Tahap
ini dibuat setelah skenario rampung, karena pada pengisi suara membaca dialog
berdasarkan skenario yang telah dibuat.
Para pengisi suara biasanya dipilih melalui casting. Setelah
terpilih selanjutnya melakukan rekaman untuk
mengisi dialog sang karakter yang diperankan masing-masing pengisi suara tersebut.
Tentunya setelah melakukan latihan, supaya tercipta penghayatan pada peran yang diperankan
masing-masing pengisi suara tersebut. Tentunya
setelah melakukan latihan, supaya tercipta penghayatan pada
peran yang diberikan.
8. Sound
FX and Music
Hampir
semua film baik itu berupa animasi, live action atau gabungan keduanya,
terdapat sound-sound pendukung supaya film terasa lebih hidup. Biasanya lagu tema dibuat berdasarkan alur
cerita yang ada. Sebelum menciptakan
lagu, pencipta lagu biasanya membaca
dulu script atau naskah dari film
tadi, sehingga alur cerita dan tema lagu bisa sejalan.
9. Produksi
Pada
tahap inilah sebenarnya tahap pembuatan film animasi itu berlangsung. Dimulai
dari tahap modeling dari 2D ke bentuk 3D, pemberian
teksture dan post produksi.
a. Modelling
2D ke 3D Modelling
2D ke 3D dimulai dengan
mentransfer objek 2D yang dibuat
menjadi objek 3D. Baik itu Head Modelling,
maupun Body modeling.
b. Pemberian
Tekstur
Supaya karakter yang
anda buat mempunyai tekstur kulit yang alami atau natural, maka dilakukan tahap
yang dinamakan Mapping Texture Character, untuk pemetaan material kulit pada karakter anda
c. Penganimasian
Proses penganimasian disini
mencakup proses rigging, skinning dan animasi
d. Rendering
Proses untuk
menghasilkan output berupa image atau movie. Cepat lambatnya
render yang berlangsung tergantung pada spesifikasi computer anda
10. Post
Produksi
Proses
produksi disini mencakup proses compositing dan editing. Kedua proses ini
adalah hal yang sangat
utama dalam proses post produksi.
a. Compositing
and Editing
Dalam pembuatan film
animasi baik itu 2D maupun 3D pengkomposisian dan editing adalah hal yang
sangat utama. Karena pada tahap inilah
adegan-adegan dari hasil render
disatukan dan dirangkai, karena tidak akan
mungkin anda melakukan semuanya
pada software animasi, meskipun hal
tersebut bisa saja terjadi,
namun yang perlu
anda perhatikan adalah spesifikasi
dari computer anda.
b. Rendering dan
Penentuan
Video Composition Code Tahap dimana
animasi yang anda buat
siap dijadikan output, baik output dalam VCD ataupun DVD.
DAFTAR
PUSTAKA
Sari, Ninuk Wahyunita dan Ahmad Samawi.
2014. Pengaruh Penggunaan
Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Slow Learner. Jurnal
P3LB, Vol 1. NO. 2
Sukiyasa, Kadek dan Sukoco. 2013. Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil
Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif. Jurnal
Pendidikan Vokasi. Vol. 3. No. 1
Syahfitri, Yunita. 2011. Teknik Film Animasi Dalam Dunia Komputer.
Jurnal
Saintikom Vol. 10. No. 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar